- Back to Home »
- Pengertian Masa Perundagian ( Sejarah )
Posted by :
Imam Maulana
Friday, 31 January 2014
MASA PERUNDAGIAN
(Pengertian, Corak, Alat, Ciri, Dan Benda Peninggalan)
Pengertian :
Periode perundagian dimulai pada zaman logam, yaitu
sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada masa perundagian (undagi = tukang) atau yang lebih dikenal dengan masa mengolah logam
Ini , manusia purba sudah mengenal bijih logam. Mereka sudah lebih
berpengalaman sehingga dapat mengenali bijih-bijih logam yang dijumpai meleleh
di permukaan tanah. Bijih logam yang ditemukan terutama berasal dari tembaga.
Kemudian mereka membuat alat-alat yang diperlukan dari bahan bijih logam yang
ditemukan. Pada masa ini juga telah terjadi pembauran antara manusia purba, ras
Mongoloid, dan ras Austromelanesia. Kemampuan mengolah logam muncul setelah
alat-alat dari batu tidak dapat diandalkan dan cepat mengalami kerusakan.
Teknologi logam kuno yang berada di Indonesia juga dipengaruhi oleh Vietnam.
Hasil teknologi ini dikenal dengan Budaya Dong Son. Selain itu , Thailand juga
merupakan Negara asal teknologi logam kuno. Pengertian lain dari masa
perundagian adalah tempat dimana orang-orang yang ahli dalam membuat
barang-barang atau alat-alat dari logam.
Corak Kehidupan Masyarakat :
Pada saat berlangsungnya proses
pembauran antara pendatang Melayu
Austronesia dari Yunan Selatan dengan Australomelanesid pada
sekitar tahun 300 SM, tibalah gelombang II emigran Melayu Austronesia yang berasal dari Dong Son (Vietnam sekarang).
Kebudayaan bangsa Melayu Austronesia gelombang
II ini setingkat lebih maju daripada emigrant bangsa Melayu Austronesia gelombang I mereka telah menguasai teknologi
sebagai berikut.
1)
Teknologi pertanian basah, yaitu bersawah.
2)
Teknologi metalurgi/pengecoran logam.
Teknologi pertanian basah, dikembangkan bersama dengan
teknologi pengairan. Mereka belum mengenal usaha untuk mempertahankan kesuburan
tanah dengan cara penumpukan, tetapi dilakukan melalui upacara magis (fertility cult). Teknologi metalurgi
setidak-tidaknya mencakup dua teknik pokok, yaitu teknik pengambilan logam dan
teknik pengolahan barang logam.
Permukiman atau desa yang mereka bangun menyebar di
segala tempat. Permukiman itu tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke
pedalaman di gunung-gunung. Pembangunannya lebih teratur, dipagar dengan tempat
penguburan di luar pemukiman.
Selain pengerjaan tanah dan pengerjaan logam, pada masa
perundagian mereka juga sudah mengenal hal-hal berikut: permainan wayang,
pembuatan gamelan (alat music), astronomi, metric (ukuran), tata pemerintahan,
teknik membatik, dan pelayaran.
Alat, Bahan, Dan Pembuatan :
Benda-benda yang terbuat dari perunggu ada yang dibuat di
wilayah Indonesia oleh masyarakat Indonesia sendiri dengan adanya penemuan
alat-alat cetak untuk membuat berbagai perkakas. Bahkan cara pembuatan
benda-benda dari perunggu yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menggunakan
cara-cara yang sangat sederhana seperti alat cetak yang terbuat dari batu atau
tanah liat.
Ada beberapa teknologi untuk
membuat barang dari logam yaitu teknik tempa, a cire perdue/cetak lilin, dan bivalve/setangkup/cetak
ulang. Dalam teknik pengecoran logam, ada dua macam cara pengerjaan yaitu
teknik tempa dan teknik tuang cetak. Teknik ini ada dua cara yaitu teknik cetak
lilin (acire perdue) hanya dapat
digunakan satu kali dan teknik cetak setangkup (bivalve) dapat digunakan berkali-kali.
Ciri Manusia Purba Pada Masa Perundagian :
a.
Hidup dalam berkelompok suku atau
perkampungan-perkampungan tertentu. Biasanya sudah memiliki nama-nama suku atau
perkampungannya karena jumlah kelompoknya semakin banyak.
b.
Pekerjaan berdasarkan teknik atau keahlian-keahlian
tertentu.
c.
Mempunyai system kepercayaan masyarakat yang hampir sama
dengan system kepercayaan pada masa bercocok tanam. Mereka percaya pada roh
(animisme) dan kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda yang dianggap
keramat (dinamisme).
Benda-Benda Peninggalan Pada Masa Perundagian :
1).
Bahan Perunggu
Pada
zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina
(pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan
timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih
keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara
lain :
a)
Nekara
Nekara
adalah gendering perunggu dengan membran satu. Berdasarkan hiasan yang terdapat
dalam beberapa nekara, benda ini diduga digunakan untuk memanggil roh para leluhur
untuk turun ke dunia dan member berkah dan memanggil hujan. Nekara ini
ditemukan di Pejeng dan Bebrita (Bali), Sumatera, NTT, Weleri, (Jawa Tengah),
serta Banten.
b)
Kapak
Corong
Disebut
kapak corong karena kapak dari perunggu ini bentuknya seperti corong. Kapak ini
disebut juga kapak sepatu (karena
berbentuk seperti sepatu). Fungsinya sama seperti kapak sebelumnya . kapak ini
ditemukan di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Dan Papua.
c)
Arca
Perunggu
Arca-arca
berupa manusia dan binatang salah satunya ditemukan di Bangkinang (Riau).
d)
Bejana
Perunggu
Bejana
Perunggu Berbentuk kepis (wadah ikan pada pemancing). Barang ini telah
ditemukan salah satunya di Kerinci (Jambi).
e)
Perhiasan
Manusia pada
perundagian sudah memiliki apresiasi yang cukup terhadap seni. Hal ini dibuktikan
ditemukannya berbagai hiasan. Hiasan yang ditemukan berupa gelang tangan,
gelang kaki, cincin, kalung, dan bandul kalung. Bendabenda tersebut ada yang
diberi pola hias dan ada yang tidak. Benda yang diberi pola hias seperti cincin
atau gelang yang diberi pola hias geometrik. Ditemukan pula cicin yang
berfungsi bukan untuk perhiasan, tetapi sebagai alat tukar. Cincin yang seperti
ini ukurannya sangat kecil bahkan tidak bisa dimasukkan ke dalam jari anak.
Tempat-tempat ditemukannya benda-benda tersebut antara lain Bogor, Malang, dan
Bali.
Perhiasan-perhiasan
lainnya yang ditemukan pada masa perundagian yaitu manik-manik. Pada masa
prasejarah manik-manik banyak digunakan untuk upacara, bekal orang yang
meninggal (disimpan dalam kuburan), dan alat tukar. Pada masa perundagian,
bentuk manik-manik mengalami perkembangan.
Pada zaman
prasejarah lebih banyak terbuat dari batu, sedangkan pada masa ini sudah dibuat
dari kulit kerang, batu akik, kaca, dan tanah-tanah yang dibakar. Manik-manik
memiliki bentuk yang beragam, ada yang berbentuk silindris, bulat, segi enam,
oval, dan sebagainya. Di Indonesia beberapa daerah yang merupakan tempat
ditemukannya manik-manik antara lain Bogor, Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, dan
Besuki.
f)
Perunggu
Pada masa perundagian dihasilkan pula arca-arca yang terbuat
dari logam perunggu. Dalam pembuatan arca ini dilakukan pula dengan menuangkan
cairan logam. Patung yang dibuat berbentuk beragam, ada yang berbentuk manusia
dan binatang. Posisi manusia dalam bentuk arca itu ada yang sedang menari,
berdiri, naik kuda dan sedang memegang panah. Arca binatang itu ada yang berupa
arca kerbau yang sedang berbaring, kuda sedang berdiri, dan kuda dengan pelana.
Tempat ditemukan arca-arca tersebut yaitu di Bangkinang (Provinsi Riau), Lumajang,
Palembang, dan Bogor.
2)
Bahan
Besi
Pada
zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang
menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari
teknik peleburan tembaga maupun perunggusebab melebur besi membutuhkan panas
yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat
besi yang dihasilkan antara lain:
aa) Mata kapak bertungkai kayu
bb) Mata pisau
cc) Mata sabit
dd) Mata Pedang
ee) Cangkul.
3) Bahan
Tanah Liat
Pada
zaman perundagian, teknik pembuatan barang-barang dari tanah liat (gerabah) telah
lebih maju jika dibandingkan dengan pembuatan gerabah pada zaman bercocok
tanam. Pengerjaannya lebih halus dan lebih tipis. Selain menggunakan tatap,
mereka juga sudah menggunakan pelarikan/roda berputar. Pusat pembuatan gerabah
terdapat di Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumba).
lebih simple jangan panjang panjang sayakan lagi kerjain pr masa harus baca sampai selesai, Buang waktu tau
ReplyDeletePr saya ada 100
biasa aja kaless
ReplyDeletegk ada gmnbrnya _-
ReplyDeleteLha keris yang digunakan di tanah Mellayu, Srieijaya, Majapahit dilebur dimana ? seban kris dan cangkul rupanya semua orang zaman itu punya >
ReplyDeleteCincong lo udh bagus ada yg share
ReplyDeletemohon ijin pakai untuk bahan pembelajaran...
ReplyDelete